mandi pake air depot galon

27 10 2011

terhitung sejak 3 bulan yg lalu, sumatera selatan tidak pernah di guyur hujan, dan cuaca yg tak menentu, panas nya hampir mencapai 35 derajat celcius.
hal ini memacu masyarakat untuk menambah kegiatan sehari-harinya, dimulai dari mencoba untuk menggali sumur dan mencari sumber air di dekat rawa terdekat, dan bagi sebagian kalangan seperti laundryan memanen lahan yang selama ini hanya memanen hasil berkisar 500-600 kg pakaian kotor yg hendak dicuci meningkat hingga mencapai 100% yaitu berkisar 1-1,1 ton pakaian.
namun hal ini berbeda dengan mahasiswa universitas sriwijaya yang sebagian besar tinggal di daerah inderalaya, mahasiswa yg di dominasi oleh anak-anak medan (sumatera utara) ini merupakan suatu penderitaan yg dapat dikatakan menekan karna mahasiswa yang ingin berangkat kuliah ini, mungkin hanya mencuci muka lalu berangkat ke kampus.
di districk lain nya ada juga mahasiswa yang menjadikan air galon isi ulang menjadi air untuk mandi,
sesuatu hal yang sungguh tidak di sangka jika air galon tersebut di jadikan air untuk mandi, namun sebagian lagi ada juga mahasiswa yang pergi ke danau universitas sriwijaya untuk mandi.
kemarau yg berkepanjangan ini juga memaksa pemerintah untuk turun tangan dalam hal menanggulangi fenomena lam tersebut (sedikit lebay), pemerintah melakukan tindakan untuk membuat hujan buatan yang menghabis kan dana sekitar Rp10.3 Miliar, hal ini juga membantu dalam penurunan titik api yg ada di sekitaran sumatera selatan.
saat qmi menemui seseoraang mahasiswa dan bertanya tentang hal air galon menjadi air untuk mandi sebut saja “kapah” (nama samaran) “abis nya air ga da…
aq kan mw kuliah,,,
madai pulo dak mandi…
apo dio gawe mak ntu…”
begitu lah jawaban beliau.

(mahap karna baru belajar nulis)